Wednesday, November 24, 2010

Aneka Humor part 3

Kamar 27

Seorang pria menelepon sebuah rumah sakit jiwa dan menanyakan kepada petugas di resepsionis apakah kamar no. 27 ada pasiennya. Petugas tersebut lalu memeriksa kamar tersebut, dan segera kembali ke pesawat telepon, memberitahu pria tersebut kalau kamar no. 27 itu kosong.
"Bagus sekali!" kata si pria. "Itu berarti aku sudah betul-betul berhasil melarikan diri!"


Merangkak
Anto : Semalam kamu berantem dengan istrimu???
Bento : Ya... benar.... Tapi sudah selesai, saya yang menang!
Ia merangkak persis di hadapanku sambil merengek.
Anto : Oh... Ya...Dia merengek apa???
Bento : Dia merengek, "HAI PENGECUT, KELUAR KAU DARI KOLONG
RANJANG!!!"


Saya ayah korban

Seorang wartawan sedang meliput peristiwa kecelakaan di dekat kebun binatang. Karena banyak orang yang mengerumuni lokasi kecelakaan, sehingga wartawan tersebut tidak dapat menerobos untuk melihat korban dari dekat. Wartawan tersebut dapat ide.
"Minggir-minggir semua, saya ayah korban!" ia berseru. "Saya minta jalan, saya ayah korban." Benar saja.....kerumunan itu membiarkan dia lewat. Semua mata terarah kepada wartawan tersebut. (wartawan GR, dalam hati: "Berhasil juga nih!!!). Ketika sampai di tengah kerumunan, ia terpana melihat SEEKOR ANAK MONYET tergeletak tak berdaya.


Nama Ibukota

Guru : Anton, apa nama ibukota Thailand ?
Anton: Bangkok , Pak!
Guru : Bagus! Sekarang kamu, Yuli! Apa ibukota Rusia?
Yuli : Moskow, dong!
Guru : Good! Coba, kamu Andi! Apa ibukota Peru ?
Andi : Lima , Pak!
Guru : Sebutkan satu persatu!


Janji bertemu

Seorang Guru tertidur di depan kelas, ketika terbangun ia menyuruh murid-muridnya bubar. "Tadi saya sudah berjanji dengan Pangeran Charles untuk bertemu di dunia mimpi", demikian alasannya.
Keesokan harinya, ternyata ada seorang murid tertidur di kelas itu. Sang guru membangunkannya dengan pukulan tongkat dan membentak, "Beraninya kamu tiduran di kelas!"
"Saya juga punya janji untuk bertemu dengan Pangeran Charles, Pak Guru," jawab murid itu.
"Baiklah, apa yang dikatakan Pangeran Charles kepadamu?" tanya Pak Guru.
"Ia berkata, aku tak bertemu dengan gurumu kemarin."


Lima Kali Seminggu

Seorang karyawan sebuah perusahaan merasa sangat gembira setelah mendapatkan kabar bahwa ia terpilih untuk mewakili perusahaanya guna mengikuti suatu seminar di luar negeri. Setibanya di lokasi seminar, para peserta seminar diberi lembar isian oleh panitia yang isinya tentang biodata peserta.
"Saudara sekalian, tolong isi biodata anda guna keperluan penerbitan sertifikat setelah seminar ini selesai".
"Silahkan saudara saudara mengisi pada kolom yang tersedia sesuai dengan jawaban anda masing masing".
Dengan tenang sang karyawan tersebut mengisi kolom demi kolom sampai selesai dan mengembaikannya pada panitia. Sambil menunggu beberapa peserta lain yang masih mengisi lembaran biodata, sang karyawan yang sedang penasaran mencoba bertanya kepada rekan di sebelahnya dari Inggris yang juga sudah selesai mengisi lembarannya,
"Apa yang anda isikan pada kolom sex, tadi?"
Dengan bingung si Inggris menjawab "Tentu saja saya isi MALE, emangnya anda mengisi apa?"
"5 times a week", jawab karyawan tersebut.


Merasa Lebih Berani

Suatu malem ada seorang preman yang pergi ke dokter gigi untuk mencabut gigi grahamnya yang bolong. Badannya si preman sich gede tapi dia paling takut sama jarum suntik. Waktu si dokter mau menyuntik, si preman berujar, "Dok, tolong jangan disuntik, saya takut dok!". Mengetahui sang pasien takut lalu sang dokter menawarkan segelas bir untuk diminum si preman agar rasa takutnya bisa berkurang. Lalu si dokter berkata, "Bagaimana, anda sudah lebih berani sekarang?".
Si preman menjawab, "Benar, sekarang saya merasa lebih berani. Siapapun yang menyentuh gigi saya akan tau akibatnya..."


Kamar Pak Yakub

Seorang kakek memasuki sebuah apartemen. Di pintu masuk ia bertemu seorang anak. "Nak, apakah engkau tahu kamar dimana Pak Yakub tinggal?" tanya sang kakek kepada anak tersebut.
Dengan ramah anak itu menjawab, "O, tau Kek! Mari saya antarkan."
Anak itu pun mengajak kakek itu naik tangga menuju lantai 10 dan membawanya ke depan kamar pak Yakub.
"Ini Kek... kamar apartemen Pak Yakub."
Dengan napas yang masih tersengal-sengal sang kakek mengetuk pintu berkali-kali tetapi tidak ada jawaban.
"Nak, sepertinya Pak Yakub tidak di rumah ya?"
"Betul Kek, Pak Yakub sedang menunggu tamunya di lantai satu."

No comments: